Harga gorengan pasti merangkak naik |
Hai momblogger apa kabar? Alhamdulillah, minyak goreng sudah keluar dari karantina ya. Namun, harganya cukup bikin elus-elus dompet di tengah bulan. Oke sepertinya memang harus kembali ke menu kukus rebus dan minim minyak kembali, mengingat beberapa waktu lalu ada video viral dari mantan presiden kita tentang himbauan kembali ke menu kukus rebus.
Awalnya gimana sih?
Tanggal 1 Februari 2022, Pemerintah mengambil kebijakan revisi Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng. Kabarnya revisi ini dikarenakan kelangkaan minyak.
HET minyak goreng yang berlaku sebelumnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
Lalu, munculah kebijakan harga minyak perliter 14.000, saya selaku emak-emak yang terbilang konsumen minyak goreng ikut bahagia dengan adanya harga ini. Namun, usai adanya harga ini wujud minyak goreng tiba-tiba susah ditemui, entahlah, hanya Allah saja yang tahu, dan aku pribadi memutuskan tetap berpikiran positif, ya meski ada rasa-rasa suudzon. Haha.
Lalu, tepat sekitar pekan lalu, HET ini dicabut. Minyak goreng yang awalnya langka, dan sejujurnya kejadian kelangkaan minyak membuatku tahu yang namanya minyak curah.
Bagaimana tidak, merek minyak yang biasa kami konsumsi agk susah ditemui, alhasil aku mencari minyak goreng di toko sembako langganan kami, dengan berbagai merek yang tak kukenal, dan baru kuketahui bahwa itu adalah minyak curah, hahaha sebuah pengalaman.
Viral Ibu-Ibu hanya Menggoreng
Oke, usai HET dicabut, minyak-minyak mulai keluar dari karantinanya, sebuah video tiba-tiba viral. Kurang lebih seperti ini kalimatnya:
"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?"
"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?" lanjutnya.
Awal menonton, jujur saja ada kejutan dalam hatiku, "eh apa apa" yang lalu kuteruskan ke suamiku tentang kalimat viral tersebut, termasuk harga minyak yang melejit.
Sejujurnya, ada nasehat dari salah satu guru kami untuk mengurangi mencela pemerintah, meyakini ini menjadi bagian dari rentetan takdir, dan bisa jadi ini satu anak tangga untuk takdir berikutnya yang lebih baik, tapi tetap saja agak terusik juga untuk mengomentari, meski sebatas hanya obrolan antara aku dan suami.
Ambil Positifnya
Kalimat viral "Ibu-ibu apa pekerjaannya hanya menggoreng." Sepertinya cukup menusuk untukku, bukan apa-apa karena secara kebetulan kami (aku dan suami) memang sedang program menjaga pola makan kami, membuat kami berbenah dan sepertinya menguatkan azam untuk kembali ke kukusan, dan rebusan. INGAT DIET INGAAAT.
Meski lidah kami terbilang terbiasa dengan goreng-gorengan, namun tak ada salahnya mencoba membiasakan diri dengan rebus dan kukus, mengingat sebentar lagi puasa, dan rencana kami untuk detok tubuh memang kami fokuskan di bulan mulia tersebut.
Upayaku selanjutnya adalah mencari menu dan menyusun menu rebus, kukus minim minyak namun tetap lezat, masih menjadi PR besar.
Aneka Menu Kukus Rebus yang bisa dicoba masak
1. Menu Pepes
Pepes, adalah salah satu menu yang bisa diandalkan, ya meski butuh effort lebih. Namun in syaa Allah bisa menjadi alternatif untuk hidangan goreng-gorengan.2. Bothok
Selain pepes ada menu bothok, lagi-lagi masakan kukusan ini jika eksekusinya pas, maka rasanya enak sekali. Saya pribadi malah sering menghabiskan nasi bila ada menu bothok ini di rumah mertua saya, doaku selanjutnya terkait m,inyak mahal adalah, semoga harga daun pisang tidak ikut-ikutan mahal.3. Garang Asem
Menu yang bisa dieksekusi selanjutnya garang asem, mungkin jika agak repot menggunaka daun pisang bisa diganti dengan membuat asam-asam ayam, cukup enak dan lezat juga kok.4. Bunthil
Bunthil ini salah satu makanan yang baru kurasakan keenakannya usai melahirkan anak keduaku, rasanya aduhai enak juga. Favoritku adalah bunthil magelangan, yang diisi tongkol.5. Pecel
Pecel, adalah salah satu menu yang mudah-mudah sukar untuk dibuat, tapi bisa menjadi alternatif goreng-gorengan ya mom.
Sepertinya untuk postingan kali ini segitu dulu ya, in syaa Allah akan dilanjutkan dengan menu rebus kukus yang lebih detail di postingan selanjutnya.
Terima kasih Bu Megawati, sudah mengingatkan kami, untuk kembali ke rebus kukus, dan menjaga pola makan kami, semoga ini menjadi ikhtiar kami untuk menjaga asupan dan nutrisi yang in syaa Allah untuk memaksilkan ibadah kami.
Oke momblogger itu dulu, omong-omong bisa di drop ya, menu masakan kukus, rebus dan menjadi andalan momblogger di sini. Tetap semangat meski harga minyak goreng sedang lucu-lucunya.
Ya ampyuuun, sampai juga dibahas di sini ya, mbaa, berita hangat yang lagi dipergunjingkan 😅😅
BalasHapusberasa aku kena cubit mbak "ayoo diet diet diet" wkwkwkwkw
Hapussaya paling suka pepes ayam, pepes ikan... nyam... sayangnya di sini nggak ada daun pisang -_-
BalasHapusmbak, sayangnya aku belum jago bikin bumbunya nih mbak, semoga dimampukan hap hap
HapusHahhaha iyaa bener juga yah, aku sendiri jg jarang banget pake goreng2an kecuali buat tumis ajaa, jadi ikut dikittt banget hehe.. alhamdulillah, apapun itu disyukuri kwkw
BalasHapusBoleh boleh amah, kalau udah mateng bisa dikirim kesini hahaha...
BalasHapus....
Saat ini saya pun sedang mencoba mengurangi goreng-menggoreng Mbak. Bukan karena isu minyak sih awalnya, namun lebih ke perbaikan tubuh. Awalnya tak terbiasa, namun lama-lama pun jadi biasa. Pepes tahu dan pecel jadi favorit saat ini hehehe
BalasHapusViral banget emang ya sampe dibahas dimana-mana. Antara lucu sama miris sih, kasihan sama penjual gorengan harus banting setir jad penjual rebusan nih hihi
BalasHapusMenu kukus, rebus, panggang masih ada ya ... namun ibu2 yang mencari minyak goreng murah sampai mau bela2in ngantre, biasanya dari golongan ekonomi menengah ke bawah yang merasa penting sekali bisa mendapatkan minyak goreng murah. Semacam perjuangan untuk lebih berhemat untuk ekonomi keluarga soalny amenggoreng untuk sekian anak juga untuk suami bisa lebih hemat. Sayangnya ada yang sampai jadi korban :(
BalasHapusAku sih fokus ke buntil yang nikmeehhnya juara...biar aja migor melambung tinggi yang penting ada rezeki buat belinya aamiin
BalasHapusSaya masih menggunakan perapian"hawu" dan apa apa yg mudah dibeuleum (dibakar) saja. Pas minyak langka wah makin sering tuh beubeuleuman nya...
BalasHapuswwkwkkw paling lucu komennya netizen sih di video itu hahaha
BalasHapusbener banget deh banyak minyak curah beredar merknya "si dia" lagi wkwkwkw
Saya baru masak botok. Sejak minyak mahal, di rumah jadi seperti barang berharga. Sebenarnya ingin diam setelah mendengar Bu Mega bicara, tapi kadang tak tahan juga apalagi kalau anak dan suami setiap makan semuanya ingin yang anget-anget alias digoreng.
BalasHapusUdah sih emang meskipun ngga buat tiap hari menggoreng, punya minyak goreng dalam sebuah rumah itu harga mati huhu. Minimal bisa buat bikin telor ceplo udah seneng hehe. Aku suka banget tuh pepes, apalagi kalau dapet kiriman dari bumer wkwkwk.
BalasHapusBanyak ya sebenernya makanan yang nggak harus digoreng, cuma emang gorengan tu praktis. Wkwk. Harus niat buat bebikinan kreasi masakan tanpa minyak kayaknya nih..
BalasHapusMenu pecel itu enak banget deh. Buat sarapan dengan tahu tempe dan telur. Tambahin lalapan, sehat.
BalasHapusSebenarnya kalau dilihat dari segi positif, kita seolah diingatkan bahwa masak tidak hanya dengan cara menggoreng tapi masih banyak cara masak lainnya dan memang sih berasa ditampar untuk urusan diet kalau udah urusan goreng menggoreng 😂😂😂
BalasHapusGarang asem ini memang menu Tanpa gorengan yang bikin habis nasi 2 piring hihihi
BalasHapusPenggemar mendoan kayak suamiku kayaknya ga terpengaruh ucapan itu deh mba heheee... tetap saja minta dibuatkan mendoan kapan pun dia pengin. Apapun pekerjaan ibu, entah itu menggoreng atau mengukus, semoga saja segera turun kebijakan pemerintah untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Tadinya nggak apa-apa kok sekarang jadinya kayak gini yaa..
BalasHapusSebenarnya lebih sehat loh nggK pakai minyak. Saya termasuk. Yg nggak terlalu berat mikir minyak naik. Soalnya memang udah lama memilih metode kukus dan rebus. Disamping diet sehat jadi hemat juga. Goreng paling kalau lagi ingin makan ayam goreng atau bakwan tapi habis itu berasa gatal tenggorokan jadi stop goreng lagi
BalasHapusKarena minyak harganya tidak bisa kita kontrol, ya mau tidak mau harus sering2 buka buku resep atau googling buat cari menu yg praktis tanpa goreng2
BalasHapusLenih dikombinasikan aja sih, ga melulu menggoreng. Tapi yang jadi ramai ykarena yang bicara tokoh publik yang nggak ngalamin bingung dengan harga bahan pokok naik
BalasHapus