saraahmegha.com

Logo Halal Indonesia, Lho Kok Ganti?

18 komentar

 

logo-halal

Hai momblogger. 

Pas lagi asyik scroll sosial media, tiba-tiba mataku menangkap salah satu berita yang cukup menarik. Satu petak feed dengan gambar tulisan halal berwarna hijau dan satunya lagi setelah kucermati adalah logo halal Indonesia yang baru.

Eh wait, ganti? Kataku tiba-tiba pada diriku sendiri. 

Praktis aku segera berselancar mencari artikel-artikel yang berhubungan dengan pergantian logo ini. Yang terlintas pertama kali saat melihat logo baru tersebut seperti BTS, apakah si creator seorang army (kidding).

label-halal-indonesia
Kenapa ganti logo?

Alasan utama adanya pergantian logo adalah karena adanya perpindahan wewenang sertifikasi halal. 

Awalnya sertifikasi Halal dikeluarkan oleh LPPOM MUI yang kemudian beralih ke BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) Kemenag.

Penetapan tersebut, tertuang resmi dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40 Tahun 2022 tentang penetapan Label Halal sebagai pelaksanaan amanat Pasal 37 UU Nomor 33 Tahun 2014.

Label halal terbaru ini berlaku secara nasional terhitung mulai 1 Maret 2022.

Filosofi Logo Baru

Sepintas saat melihat label halal baru, tampak seperti gunungan wayang. Sesuatu yang sempat viral beberapa waktu lalu. 

Meski begitu, apa sih filosofi dari label halal terbaru. Beberapa sumber menyebutkan bahwa memang benar, dasar logo tersebut adalah gunungan wayangan.

Gunungan pada wayang kulit memiliki bentuk kerucut, dengan bentuk semakin runcing di bagian atasnya. 

Hal ini melambangkan kehidupan manusia. Di jelaskan pula bahwa semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengkerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta).

Untuk filosofi ini bagiku pribadi sangat bagus sekali.

Selain gunungan wayang, tulisan Halal pada logo terinspirasi oleh motif surjan. 

Apa itu surjan? 

Dilansir dari wikipedia, Surjan (bahasa Jawa: ꦱꦸꦂꦗꦤ꧀) adalah busana atas resmi adat Jawa untuk pria. Penggunaan surjan terbatas untuk wilayah Yogyakarta

Bahan dasar surjan terutama adalah lurik, meskipun dapat pula bahan bermotif kembang-kembang.

motif-surjan
sumber:www.xelexi.com

Surjan pun memiliki arti filosofi tersendiri, yaitu pakaian surjan memiliki tiga pasang kancing (enam kancing) yang memiliki arti rukun iman. 

Sedangkan untuk motif surjan atau lurik memiliki arti yang sejajar satu sama lain juga mengandung makna sebagai pembeda/pemberi batas yang jelas.

Selain itu, logo halal baru ini terdiri dari dua elemen warna, yaitu ungu dan toska. 

Dikutip dari penjelasan Pak Aqil selaku Kepala BPJPH, warna ungu merepresentasikan makna keimanan, kesatuan lahir batin, dan daya imajinasi. Sedangkan warna sekundernya adalah Hijau Toska, yang mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenanga

Pendapatku tentang logo halal baru

Aku pribadi menganggap bahwa label Halal baru terlihat unik dan memiliki filosofi yang cukup menjanjikan. 

Terasa fresh dan tidak dibuat dengan asal-asalan. Namun, mata masih nyaman dengan label halal sebelumnya, yang berupa bulatan berwarna hijau. Rasanya warna hijau lebih menampakkan kekentalan Islam, sedangkan bulat memiliki filosofi yang terus menerus berputar.

Kemudian..

Saat anakku kutunjukkan label baru ini, ia tak langsung bisa membaca tulisan halal, berbeda ketika pertama kali kutunjukkan label halal yang sebelumnya, di mana tulisan halal terlihat oleh anak yang sedang belajar Iqro’ jilid empat.

Tulisan logo baru, sebenarnya cukup unik menurutku, tapi memang tidak bisa sekali baca, aku pribadi membutuhkan waktu sekitar empat sampai lima kali melihat dan baru menyadari jelujur tulisan halalnya.

Beberapa sumber membahas mengenai pemilihan khat halal ini, ada banyak miss yang malah membuat rancu pembacanya. 

Khat yang digunakan adalah khat kufi, dan penjelasan mengenai khat ini ditulis lengkap oleh Pak Khudori Bagus lewat kanal facebook miliknya.

Bagiku pribadi, sangat disayangkan karena branding logo halal sebelumnya cukup melekat kuat, sehingga logo baru ini terasa berbeda 100%, membuat masyarakat harus mulai membiasakan diri. Bisa jadi bila warnanya tetap warna hijau mungkin rasanya masih ada sensasi "semriwing-semriwing" logo sebelumnya ya.

Tak hanya itu, sebagus apapun logo tersebut, bila maknanya tak sampai rasanya menjadi percuma. Logo halal ini diperuntukan untuk masyarakat umum dan berbagai elemen. Tak hanya masyarakat lokal, namun juga global.

Dari anak-anak sampai rentang lanjut usia (dengan dibantu), tulisan yang tidak terlihat jelas membuat kabur makna sesungguhnya, sangat disayangkan. 

Kemudian dengan adanya logo baru ini, apakah pemerintah menggelontorkan dana untuk sosialisasi kembali? Supaya masyarakat dengan segala elemen menjadi terbiasa dan tak asing dengan logo baru ini.

Namun semoga dengan adanya pergantian logo halal Indonesia yang baru ini, masyarakat Indonesia bisa lebih detail untuk menimbang-nimbang untuk mengkonsumsi makanan yang lebih baik dan diupayakan halal, dan mempermudah elemen UKM dengan usaha makanan mendapat kemudahan dalam proses sertifikasi kehalalan produknya.

Semoga logo halal Indonesia lebih berkah, dan diterima oleh segala elemen masyarakat. Aamiin.

Boleh komen, bagaimana tanggapan momblogger atas pergantian logo halal Indonesia yang baru ya ♥️

Related Posts

18 komentar

  1. Kok saya sependapat, ya, mba. Logo baru kurang semriwing kesan Arabiannya dibanding dengan logo lama. Semoga kita bisa cepat beradaptasi dengan pergantian logo halal ini. Thankyou for sharing mba.

    BalasHapus
  2. Menarik sekali filosofi dari logo baru Halal ini ya mba. Saya baru tahu tentang filosofi sorjan, keren banget. Pelaku usaha harus mengganti semua logo di kemasan ya berarti?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, yang kubaca mulai ditetapkan 1 maret kemarin dan label ini sudah harus dipakai dan label sebelumnya mulai dihapuskan

      Hapus
  3. Kalau saya merasa kurang sreg dengan logo halal yang baru ini. Selain lebih menonjolkan sisi jawasentrisnya, sementara di sisi lain budaya nusantara itu majemuk sekali, juga karena logo yang lama lebih jelas dalam kaidah penulisan huruf arabnya. Sepakat dengan mba Sarah, background warna hijau pada logo halal versi MUI auto merepresentasikan citra islam lewat filosofi warna kesukaan Rasulullah SAW.

    BalasHapus
  4. Iya mba, aku sejujurnya kurang setuju sih, karena logo halal ini yang paling penting adalah ketersampaian. Yang paling umum dikenal adalah tulisan ha lam lam yang jadi trademark halal. Mana logo halal kan biasanya ditulis kecil. Bisa ga sadar

    BalasHapus
  5. Kesan pertama jelas kaget. Ah paling hoax beritanya. Eh jebule bener ya logo halal MUI diganti. Meski filosofi dibelakangnya bagus namun kurang pas utk mencerminkan betapa pentingnya kehalalan suatu makan/minum yg umat Muslim konsumsi. Halal baik dari bahannya, cara mendapatkan,dan cara memasaknya. Dan misalnya diganti,mestinya ga beda jauh sm logo awal dgn huruf Halal yg jelas bukan malah kabur. Semoga pemerintah scr bijak mempertimbangkan kembali perubahan ini. Aamiin

    BalasHapus
  6. Saya perlu berkali-kali juga untuk bisa membaca kata halal dari logo baru halal ini. Dari filosofi oke sih, tapi tetep lebih baik tulisan halalnya ditonjolkan dan diperjelas aja. Ibarat kata, fontnya nggak usah aneh2 kalo buat tulisan halal. Logo halal luar negeri pun tulisan halalnya yang utama kelihatan, orang dari negara manapun jadi mudah membeli produk halal..

    BalasHapus
  7. Iya lagi ramai banget ya soal logo halal ini. Semua berpendapat. Semua jadi pada pinter beranalisa. Alhamdulillah. masyarakatnya berarti sekarang memang kritis.

    BalasHapus
  8. Owh jadi begitu filosofi logo halal tersebut ya mbak. Trims infonya... Menjawab banget rasa penasaranku beberapa Hari lalu nih

    BalasHapus
  9. yang saya sayangkan urgensinya apa ya ganti logo halal. byk hal/masalah yg lbh penting sbnrnya yg harus di kerjakan kemenag dibanding ngurusin hal2 yg sdh mendarah daging bagi masyarakat

    BalasHapus
  10. Ganti logo pasti membawa konsekuensi...meskipun semua sama-sama punya filosofi. Tapi senada dengan komen sebelumnya, masih banyak hal lebih penting yang urgent daripada hanya sekedar ganti logo karena perubahan nama lembaganya

    BalasHapus
  11. Kalau menurutku sih bagus banget ini logonya. Klo masalah keterbacaan, teknis kaligrafi kan macam-macam, pun di bawahnya sudah disertakan tulisan Halal, menjelaskan klo tulisan kaligrafi di atasnya itu dibaca Halal. Hanya perlu membiasakan diri saja.

    Pemilihan warna sepertinya biar lepas dari bayang-bayang MUI yang selama ini menaungi label Halal. BPJPH ingin menunjukkan karakternya yang berbeda, mungkin lho yaaa...

    BalasHapus
  12. Sefilosofis apapun makna yang terkandung dalam logo halal indonesia yang baru aku kurang suka ya kayak nggak jelas gituloh lafadznya. Juga menurutku terlalu ke-jawa-an banget gitu padahal indonesia majemuk ditakutkan hal ini bisa memicu kecemburuan sosial. Terlalu merubah sampai 360 derajat dan nggak ada sisa-sisa elemen logo halal sebelumnya. Jadi kurang sreg

    BalasHapus
  13. Kalau menurut saya logonya memang unik hanya saja kurang mengena di hati. Tapi ini mungkin soal pembiasaan diri. Semoga dengan peralihan sertifikasi halal dari MUI ke BPJPH, pengusaha makanan dan minuman jadi lebih mudah dan murah dalam mengurus sertifikasi. Sehingga muslim Indonesia bisa lebih tenang menyantap makanan tanpa ragu lagi.

    BalasHapus
  14. Terasa unik dan kurang familiar memang yaa..
    Tapi sekali lagi, manusia membutuhkan sebuah pembiasaan. Walau di awal menuai banyak kontra, aku rasa lambang HALAL akan tetap maju dengan logo baru. Dan memang segalanya akan dipertanggungjawabkan kelak.

    Biarkan saja yang semuanya berjalan seperti kebijakan Pemerintah yang berwenang.

    BalasHapus
  15. Iya bener nih, aku lebih suka design sebelumnya yang biasa aja pada umumnya. Logo baru pas pertama lihat memang iya mirip wayang. Indonesia banget. Unik dan kenapa harus ungu. Dah itu aja. Hihihi

    BalasHapus
  16. Rame banget tentang hal ini. Di twitter banyak saran logo halal yang kebih eye catching dari yang ini.

    BalasHapus

Posting Komentar