saraahmegha.com

Dari Woo Yeong Woo sampai ke Pentingnya Anak bermain di Alam

26 komentar
main-di-alam
Keseruan bermain di alam

Mungkin dalam postingan ini akan sedikit spoiler. Extraordinary Attorney Woo adalah salah satu drama korea yang episodenya kunanti tiap pekannya. Entah, ada keseruan tersendiri menikmati tiap menit ceritanya.

Oke, mungkin sebagian juga sama denganku mengikuti drama korea ini, mungkin sebagian tidak. Sedikit perkenalan awal, drama ini menceritakan tentang Woo Young Woo si pengacara muda yang memiliki ketertarikan dengan ikan paus. Woo Young Woo ini diceritakan mengidap Sindrom Asperger.

Kalian pasti langsung mencari tau apa itu Sindrom Aspeger, karena aku langsung mengetik sindrom ini di google karena penasaran. Singkat cerita si Woo Young Woo ini memiliki IQ yang tinggi, dan beberapa kasus bisa ditangani karena biidznillah kemampuannya juga.

Bagian yang unik adalah setiap ia mendapat "aha moment" atau mendapat pencerahan dari sebuah kasus, praktis langsung muncul ikan paus besar. Seperti pada episode ke sembilan ini, ada paus orca besar yang melintas di pengadilan saat Woo Young Woo "tercerahkan".

Jujur saja, saat menonton episode ke sembilan ini aku banyak merenung, dan banyak tersentil di beberapa bagian.

Memang ada apa di episode sembilan

Drama ini mengisahkan kasus yang berbeda tiap episodenya (atau kalau panjang ya dua episode). Untuk kasus di episode ini tentang kasus seorang pria (selanjutnya aku pangging Pak Bang) yang membajak bus akademi (ini seperti bimbingan belajar les sepertinya).

Yap, digambarkan bahwa ada 12 anak di dalam bus yang malah diajak ke bukit oleh Pak Bang, bukannya ke tempat bimbingan belajar, malah diajak bermain seru ke bukit selama empat jam. Tentu saja, mendapat amukan dari para wali murid. Yang lalu diceritakan ia ditahan karena polahnya ini.

Usut punya usut ternyata si Pak Bang ingin mengajak para anak-anak untuk bermain karena idealisme Pak Bang, yang mana ingin memberitau ke masyarakat bahwa sejatinya di umur mereka yang sekarang mereka harus banyak bermain dan bukannya belajar seperti robot.

Kalau dalam drama tersebut diceritakan ada anak yang mengikuti bimbingan belajar "terkunci" jadi cuma belajar dan tak diizinkan makan minum, dan digambarkan murid-murid baru makan malam jam 21.00 mungkin kalau di sini les sampai jam 19.00 mungkin ya, dan itu anak-anak setara SD.

Kita saja yang mendapat info sekolah akan memberlakukan jadwal lima hari dengan masa belajar delapan jam setiap hari sudah pasti teriak. Apalagi ini, ya memang benar beda kultur juga, di sana memang nilai is number one.

Namun, sejujurnya usai menonton itu aku cukup terdiam dan pikiranku langsung jalan-jalan ke mana-mana. Terutama jika membahas tentang pentingnya kebutuhan anak bermain, apalagi kebutuhan anak bermain di luar ruangan.

Satu potongan adegan yang terekam kuat di drama tersebut, saat anak-anak bermain riang di alam bebas (di bukit) sangat kontras dengan adegan selanjutnya yang mana anak-anak harus belajar sampai dua belas jam dalam ruangan.

Kemudian aku teringat salah satu butir di metode Charlotte Manson yang mengingatkan orangtua untuk mengajak anaknya bermain di alam sampai tiga jam, yang mana memiliki banyak sekali manfaatnya.

Manfaat Bermain di Alam

Alam, adalah salah satu ciptaan Allah yang mempesona sekaligus banyak misteri di dalamnya. Bagiku pribadi alam adalah ruang untuk meluruskan keruwetan isi dalam kepala.

Aku pernah sangat stres saat berkutat pada naskah-naskah sepekan penuh, dan saat sudah sangat jenuh aku memutuskan untuk mengambil kunci motorku, lalu menikmati angin sepoi-sepoi yang menyapa lembut wajahku. 

Tak sampai di situ, aku lalu berhenti di taman dan menikmati hijau-hijauann pohon yang ada di depan mataku. Biidznillah rasanya lebih plong. 

Begitupula dengan anak-anak kebutuhan mereka bermain di alam bahkan lebih tinggi dibandingkan kita yang dewasa. Ada banyak manfaat yang bisa di dapat oleh anak-anak.

1. Mengasah sensorik anak

Sensory play berasal dari kata sense dan play. Sense sendiri lebih sering ditujukan pada lima panca indera yakni penglihatan (mata), penciuman (hidung), pendengaran (telinga), perabaan (kulit) dan perasa/pengecapan (lidah). Kemudian ada tambahan pula yaitu pergerakan (proprioseptif: otot dan sendi) serta keseimbangan (vestibular: telinga bagian dalam).

Untuk kata play sendiri, memiliki arti bermain, sehingga jika disambung maka memiliki pengertian permainan atau aktivitas yang dilakukan untuk mendorong anak menggunakan satu atau beberapa inderanya., beberapa cara mainnya misalnya mengejar cahaya, bermain lompat-lompat, bermain pasar, menginjak rumpat, mencium berbagai aroma atau bau.

Bermain di alam mampu merangsang seluruh panca indera anak, anak bisa merasakan anak, mencari cahaya, melompat, naik pohon, menginjak rumput, merasakan kerikil, atau permainan sensorik lainnya.

WHO memberi panduan durasi waktu bergerak aktif untuk anak usia dini, bayi 0-1 tahun adalah 30 menit, batita 1-3 tahun adalah 180 menit, dan 3,6 tahun adalah 180 menit. Hal ini bisa optimal ketika anak berada di alam. 

2. Dari alam kita banyak belajar bahwa Allah itu ada dan Maha segalanya

Salah satu fitrah anak adalah belajar dan mencari ilmu. Alam adalah ruang belajar terluas. Melalui alam seorang anak bisa banyak belajar. Anak belajar bagaimana rumput bisa tumbuh, kenapa cahaya bisa samapai terlihat oleh mata, kenapa pohon satu dengan yang lainnya berbeda, bagaimana proses benih bertumbuh menjadi pohon atau bunga, bagaimana ikan bisa berenang, dan mengapa burung bisa terbang.

Anak bisa belajar, mengamati, observasi lalu melakukan proyek bersama orangtua. Ini akan memantik fitrah belajar anak, dan anak akan semakin paham bahwa segala sesuatu di muka bumi ini ada yang mengatur yaitu Allah azza wa jalla.

3. Mengajarkan anak supaya lebih peka terhadap alam dan menjaganya

Bisa jadi melihat bunga bagi sebagian orang sangat menenangkan, atau sebagian orang menganggap biasa saja. Bisa jadi karena semakin dewasa kita kita disibukkan dengan hal lain, sehingga menganggap sesuatu di alam atau bahkan fenomena alam sehari-hari adalah hal yang biasa.

Berbeda dengan anak-anak, bagi anak-anak melihat bunga tumbuh, atau bagaimana laba-laba membuat sarangnya adalah hal yang menakjubkan di hatinya. 

Aku pribadi adalah salah seorang anak yang tumbuh di bawah kegiatan pramuka di masa kecilku, aku ingat benar hampir setiap sabtu kami melakukan gerakan pramuka. Saat itu pembimbing pramuka kami memilih satu regu berisi sekitar 10-15 orang untuk ikut perlombaan pramuka. 

Ada ingatan setiap ahad pembimbing kami mengajak kami untuk terjun ke alam, dari menyusuri tambak, bermain lumpur, atau kegiatan alam lainnya. Percayalah itu sangat menyenangkan dan menyimpan kenangan tersendiri dalam benakku.

Ironi, setelah puluhan tahun alam tempat belajarku sudah hilang. Permukiman kami sebagian habis dilahap rob, dan tanah yang ambles satu centimeter tiap tahunnya. Rasanya sedih, dan ada keinginan untuk "Bagaimana caraku agar anak keturunanku bisa menikmati alam di beberapa tahun ke depan" sebuah pikiran agar mereka bisa lebih peka terhadap alam. 

Karena bagaimanapun Allah menjadikan kita khalifah di muka bumi ini untuk menjaga bumi bukan untuk merusaknya. Kita berupaya supaya ekosistem alam tetap ada untuk bahan belajar generasi berikutnya.

Agak meracau memang, meski jam sekolah saat ini memang cukup padat, semoga kita masih bisa membersamai anak-anak kita untuk bermain di alam minimal satu jam, karena memang bermain adalah salah satu kebutuhan bagi anak.

Ulama sekaliber Imam Ghozali pun dalam kitab Ihya Ulumuddin juga memberikan gambaran tentang pentingnya bermain bagi anak kecil ia berkata;

“Seyogyanya si guru mempersilahkan murid untuk bermain setelah usai dari pelajarannya, bermain dengan permainan indah yang mengistirahatkan dari lelahnya bangku pelajaran sekiranya tidak lelah dalam bermain. Apabila si guru melarang si anak bermain dan memforsir untuk selalu belajar maka akan mematikan hatinya, membatalkan kecerdasannya, mengajarkan untuk berlaku curang, sehingga mencari cara untuk keluar dari semua itu.”

Related Posts

26 komentar

  1. Maasya Allah, ternyata bermain bagi anak sebegitu pentingnya ya. Gak cuma sekedar mengistirahatkan otak, tp juga berkaitan dengan kejujuran anak dalam menghadapi masalah. Main di alam memang menyenangkan tapi tetap harus selalu dalam pengawasan orang tua atau org yang mengerti bagaimana bermain di alam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya banget mbak, alam itu mempesona dan juga berbahaya

      Hapus
  2. Sesuai fitrahnya ya, anak-anak memang butuh banyak bermain di alam. Bisa mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman menarik tuh.

    BalasHapus
  3. Anak-anak ku pun begitu mba, samapi sekarang lebih suka bermain di alam bebas daripada di tempat tertutup. Masih ingat banget, dulu waktu anak-anak masih kecil, ayah nya suka ngajakin anak-anak main di sawah atau main layangan. Anak-anak jadi hepii banget waktu itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. main di sawah lalu kena lumpur agak nangis nangis tapi berkesan ya mbaaak

      Hapus
  4. Masya Allah, mencerahkan sekali tulisannya, Mbak. Semoga makin banyak ortu yg sadar akan pentingnya bermain bagi anak.

    BalasHapus
  5. Masya Allah..ternyata bermain di alam sangat penting bagi pertumbuhan anak ya.. Semoga para pendidik dan juga ortu dapat mengerti hal ini dan anak2 mendapatkan hak mereka..

    BalasHapus
  6. Q juga ngikutin attorney Woo ini Mbak. Dan sekarang kurikulum pembelajaran pakai metode merdeka. Sy pun msh meraba raba spt apa nantinya terhadap proses tumbuh kembang anak2.

    BalasHapus
  7. Manusia dan alam emang satu kesatuan yg nggak bisa dipisahin, semua saling terkoneksi. Baik anak-anak maupun dewasa. Emang main di alam itu salah satu proses healing.y manusia

    BalasHapus
  8. Saya juga lagi ngikutin si Attorney Woo. Suka sama cerita-ceritanya. Gak sabar menanti episode terbaru.

    Soal bermain di alam, ortu saya sejak kecil doyan sekali memperkenalkan anak-anaknya ke alam. Ngajak liat sawah-sawah, nanam tumbuhan selasih, cabe, dan bunga-bungaan di halaman rumah.

    BalasHapus
  9. Tuh kan, bermain di alam itu bukan hanya murah dan mudah karena memang apa adanya, tapi juga banyak pembelajaran yang memang mendidik kita baik secara langsung maupun tidak langsung...

    BalasHapus
  10. Jadi ingin segera bermain di alam. Menikmati penuh rasa syukur dan memanfaatkan dengan maksimal

    BalasHapus
  11. Wah sama, aku juga lagi on going "Bu Pengacara Woo" hehehe seru kasusnya beda-beda terus ada romance tipis-tipis jadi ngak terlalu menonjol, tiap episode selalu ada pesan yang ingin tersampaikan dan aku suka banget dengan detil cerita, nonton drakor hukum tapi ringan. Dari episode ini, banyak belajar betapa sedihnya melihat anak terkekang dalam ambisi orangtua hingga mengorbankan masa bermain mereka, aku sedih banget pas adegan di pengadilan yang menghadirkan anak-anak.

    BalasHapus
  12. Suka banget kalimat di paragraf terakhir, intinya biar tetap balance ya mbak. Makasih sharingnya bermanfaat sekali..

    BalasHapus
  13. Makasih mbaaa sarah buat ilmu perentingnya. Aku bakalan praktekin nih. Drakor nya belom nonton. Mau nonton maju mundur asikk ah udah direviewin.

    BalasHapus
  14. Pas nonton episode ni aku jd ngerasa sedih banget relate banget sama anak2 sekarang yg tuntutan belajarnya sangat tinggi dan kadang ortu seringkali lupa klo fitrahnya anak2 ya main. Bener bgt kata panglima pembebasan anak2 ya mbak anak2 harus main skr, harua sehat dan harus happy.

    BalasHapus
  15. Back to nature. Anak-anak memang harus dikenalkan dengan alam sejak mereka kecil. Pelajaran di sekolah sudah membuat anak-anak stress, makanya perlu juga secara rutin diajak liburan ke alam.

    BalasHapus
  16. Alam memang menyediakan pelajaran yang tiada habisnya. Masyaa Allah.

    BalasHapus
  17. Memang anak memerlukan waktu bermain yg banyak.. Bahkan saat belajarpun sebisa mungkin anak nyaman dengan metode pembelajaran sambil bermain.. Dan bermain di alam memang banyak manfaatnya..

    BalasHapus
  18. Dari drakor, kita jadi tahu banyak lapisan kehidupan di dunia luar yaa..
    Yang selama ini stigma kita hanya bertahan di satu titik yaitu apa yang kita baca atau kita lihat di lingkungan sekitar, ternyata melalui drama Extraordinary Attorney Woo, ada kehidupa luar biasa dari sosok yang tak biasa.

    Semoga anak-anak bisa tumbuh sehat dan bahagia.

    BalasHapus
  19. Idenya bagus tapi sayang ya salah menerapkannya tanpa ijin terlebih dulu. Apalagi sekolah di sana terkenal disiplin dalam jam belajar juga. Anak-anak pada seneng gak sih? Mestinya mereka bahagia ya, karena diajak main bukannya belajar di ruang tertutup. Aku jadi nyari tayangan Attorney Woo, hahahaa... Bagus juga ya, jadi pengen nonton

    BalasHapus
  20. Anak2ku paling seneng kalau tak ajak pulang kampung, bs bermain di alam lebih bebas. Soalnya selama ini di kota ruang hijaunya terbatas.

    BalasHapus
  21. Setuju nih sama poin 2, main di alam adalah sarana untuk mengenalkan anak bahwa alam ini ciptaan Allah. anak-anak juga riang banget main di alam bebas

    BalasHapus
  22. Drama favorit sy jg nih mba. yes salah satu eps paling menyentuh adlh eps 9. relate dgn keadaan di korea siswanya tuh dituntut utk belajar hingga tengah malam, tdk ada waktu bermain

    BalasHapus

Posting Komentar