![]() |
Ayo baca buku |
Karena saat membaca buku, aku menjadi ingat dengan kenanganku bersama Orangtuaku
Bisa dibilang, bahwa hampir setiap orangtua menginginkan supaya anak-anaknya memiliki kegemaran membaca buku.
Ada satu kalimat dari ayahku yang bisa jadi masih tengiang dalam benakku, mungkin tak hanya Ayahku saja bisa jadi ayah-ayah lain juga berkata hal yang sama.
Ada satu kalimat dari ayahku yang bisa jadi masih tengiang dalam benakku, mungkin tak hanya Ayahku saja bisa jadi ayah-ayah lain juga berkata hal yang sama.
Nak, Buku itu adalah jendela ilmu.Kata sesimpel itu berhasil lekat dalam hati dan benakku, tentu saja tak hanya ucapan saja. Namun juga ada tindakan nyata orangtua memberikan teladan di mata dan hati anandanya.
Membaca itu menyenangkan, bukan hal yang mengerikan
Sebuah pertanyaan yang akan kutunjukkan langsung kepada pembaca blogku ini.
apakah menurut teman-teman membaca itu menyenangkan?
Mulai kapan teman-teman menyadari bahwa membaca itu menyenangkan?
Apa yang menjadi pematik pertama teman-teman menyukai membaca?
Ingatanku mundur ke belakang, ke masa bebeberapa tahun silam, darimana aku memulai menyukai buku? Orangtuaku bukan orangtua yang rajin membacakan buku, namun aku ingat Ayahku adalah sosok yang pecinta buku.
Kami memiliki pojok perpustakaan meski tak begitu besar, dan sempat terhempas hancur terkena bencana banjir.
Ayahku gemar mengajakku untuk masuk ke pasar johar, di bagian atas kala itu ada banyak buku-buku bekas yang mana kita bisa bebas membacanya. Aku masih ingat bagiamana kami menyusuri lorong-lorongnya.
Tak hanya itu, tiap ayahku hendak menjemput ibuku (kala itu Ibuku bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di jantung kota semarang). Sembari menanti, kami menghabiskan waktu di toko buku dekat sana.
Belum habis sampai di situ, aku kecil yang kala itu sangat takjub ketika melihat monil perputakaan keliling, ada desiran manis saat menanti jadwal perpustakaan keliling mampir ke sekolah kami.
Mungkin itu yang membuatku menjadi penyuka buku. Tapi kalau ditanya tentang karya sastra, aku tak tahu hehehe.
Kenangan indah membaca di masa kecil akan berpengaruh di masa depan
Teringat kalimat dari Jim Trelease kurang lebih seperti ini
Buku ini bukan tentang mengajari seorang anak bagaimana caranya membaca, melainkan buku Buku ini bukan tentang mengajar anak membaca; ini tentang mengajar anak agar mau membaca. Ada pepatah pendidikan yang berbunyi, Apa yang kita ajarkan kepada anak anak untuk dicintai dan diinginkan akan selalu lebih besar daripada apa yang kita buat agar mereka pelajari .
- Jim Trelease
Mengenalkan anak pada kegiatan membaca yang menyenagkan dan tidak menyakitkan, menanamkan rasa bahagia di hati anak-anak tentang pengalaman membaca yang menggembirakan, karena membaca tidak hanya proses pada saat ini saja, tapi akan berlanjut sampai seumur hidup.
Saat ini kita berada di era yang serba digital, buku-buku mungkin bagi sebagian anak terasa tak menyenangkan dan tak bisa mengalah gadget yang ada. Lalu aku teringat saat mengikuti Training of Trainer yang diselenggarakan oleh Read Aloud Semarang, di sana membahas tentang literasi digital. Kita tak bisa memungkiri teknologi ini, namun dibandingkan menjadi pisau tajam berduri, bukankah kita bisa ikut berpartisipasi menggunakan teknologi untuk menciptakan kenangan rasa membaca yang bisa jadi akan menjadi kenangan indah anak di masa depan.
Workshop Literacy Cloud
Beberapa waktu lalu mendapat kesempatan mengikuti workshop kerjasama yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar, Literacy Cloud dan Provisi.
Tema workshop kali ini mengupas Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca. Yap, memang membaca ini salah satu pondasi yang sebaiknya diajarkan secara menyenangkan.
Tema workshop kali ini mengupas Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca. Yap, memang membaca ini salah satu pondasi yang sebaiknya diajarkan secara menyenangkan.
![]() |
Acara workshop |
Workshop kali ini berdurasi tiga hari, di mulai hari Selasa sampai hari Kamis. Aku seperti salah masuk ruangan, dikarenakan sepertinya acara ini mang dikhususkan untuk para guru, supaya para guru lebih memiliki semangat untuk membaca nyaring di sekolah-sekolah.
Tapi ternyata, ada juga orangtua dan pegiat literasi sepertiku.
Lalu-lalu bagaimana acaranya?
Untuk tiga hari acara kami diajari mengulik website literacy cloud. Literacy cloud adalah salah satu website yang menyediakan buku-buku dalam bentuk ebook secara gratis tanpa bayaran dan lain-lain.
Sedini mungkin membiasakan anak untuk cinta buku, supaya kelak mereka memiliki rasa rindu dan kenangan manis kepada buku. Tak hanya pada lingkungan rumah saja, bahkan membaca buku dengan cara menyenangkan mulai diterapkan di sekolah-sekolah. Bukankah Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah menempati jatah waktu terbanyak anak-anak, bila dua hal ini disinkronkan maka bisa jadi habit baik anak, terutama dalam hal membaca.
Apa sih Literacy Cloud
dikutip dari laman https://pasca.uma.ac.id/
Literacy Cloud adalah sebuah platform buku digital berkualitas untuk dibaca sang anak. Platform ini hadir buat menemani pembelajaran di rumah atau daring lebih menyenangkan serta berkualitas. LiteracyCloud adalah dikembangkan sang Room To Read bekerja sama dengan Google.org.Sebagai info, Room to Read bekerja buat mendukung literasi SD pada 16 negara global, termasuk Indonesia. Room to Read hadir pada Indonesia semenjak 2014 dengan membangun perpustakaan ramah anak, menyelenggarakan training buat guru, dan menyebarkan semangat literasi melalui aktivitas membaca yang menyenangkan.
Keseruan buku-buku koleksi Literacy Cloud
Aku pribadi salah seorang pengguna aktif buku-buku Literacy Cloud, meengingat anak-anakku ma syaa Alalh adalah anak-anak pelahap buku yang aktif, sehingga dengan adanya Literacy Cloud ini menambah khasanah koleksi buku-buku yang di baca.
Teman-teman bisa mengakses buku-buku secara free, tanpa ada biaya berlangganan.
caranya, klik website Literacy Cloud, kemudian bisa daftarkan diri teman-teman (waktu itu aku pernah tanpa mendaftar namun tetap bisa membaca) tapi memang lebih nyaman kalau mendaftar karena kita bisa menyimpan buku secara luring.
Setelah mendaftar pastikan teman-teman sudah mengganti settingan ke Bahasa Indonesia, di sana tertampil jumlah koleksi buku sudah mencapai 220 buku, pilih sesuai dengan jenjang anak dan selamat membaca.
Ayo ciptakan kenangan indah membaca di hati anak dengan Literacy Cloud
Memang tak bisa dibandingkan, sensasi membaca buku secara fisik dengan buku maya memang terasa bedanya, lebih nyaman membaca dengan buku fisik. Meski begitu, sangat sayang bila melewatkan membaca koleksi dari literacy cloud.
Kenapa? Karena isi buku dan ilustrasi yang ditawarkan sangat menarik. Ada banyak buku yang sampai kubaca berkali-kali ke anak-anakku. Seperti bukuDan buku-buku lainnya, yang memiliki cerita apik untuk anak-anak.
Selain itu, ada yang menarik beberapa buku yang kubaca untuk buku-buku fisiknya, ceritanya sangat enak untuk dibacakan nyaring.
Anak bisa leluasa berdiskusi, entah ini seperti menjadi salah satu point plus tersendiri dibandingkan buku anak lainnya.
Setiap buku memiliki halaman kejutannya yang membuat anak-anak reflek berpikir dan mengira-ngira kejutan apa saja di halaman selanjutnya.
Kenapa? Karena isi buku dan ilustrasi yang ditawarkan sangat menarik. Ada banyak buku yang sampai kubaca berkali-kali ke anak-anakku. Seperti bukuDan buku-buku lainnya, yang memiliki cerita apik untuk anak-anak.
Selain itu, ada yang menarik beberapa buku yang kubaca untuk buku-buku fisiknya, ceritanya sangat enak untuk dibacakan nyaring.
Anak bisa leluasa berdiskusi, entah ini seperti menjadi salah satu point plus tersendiri dibandingkan buku anak lainnya.
Setiap buku memiliki halaman kejutannya yang membuat anak-anak reflek berpikir dan mengira-ngira kejutan apa saja di halaman selanjutnya.
Barani di Danau Raksasa
Aku pribadi menyukai buku-buku yang ditawarkan oleh Literacy Cloud, ada banyak buku menarik baik segi isi maupun ilustrasinya, bahkan aku mulai menggabungkan cara membaca nyaring dengan beberapa project bookish play.
![]() |
Bookish play dengan buku Literacy Cloud |
Mungkin dampak belum langsung terasa di masa anak-anak, namun kita bisa mengupayakan supaya anak-anak memiliki pengalaman membaca yang menyenangkan.
Hore dapat Merchandise
Tiga hari kami mengikuti workshop untuk tetap semangat dalam membaca nyaring, bahkan kami juga diberi ilmu bagaimana cara membaca yang baik.Setiap sesinya fasilitator akan meminta peserta untuk menjawab pertanyaan atau ikut simulasi. Saat itu entah kenapa aku memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan, dan Ghaaziy ikut serta di dalamnya. Dan alhamdulillah kami termasuk peserta yang berkesempatan mendapat merchandisenya dari Literacy Cloud, seminggu setelah acara.
Kami mendapatkan tiga buku, satu totebag dan pouch, alhamdulillah menambah koleksi bacaan kami, dan tentu saja saat paket datang langsumng diserbu anak-anak untuk dibaca. O iya, untuk buku fisik dari Literacy Cloud ini terbilang enak untuk menjadi bahan membaca, ukurannya besar sehingga cukup leluasa dipegang dan diperhatikan setiap detilnya, apalagi jika digunakan untuk baca nyaring bersama.
![]() |
Hadiah buku dari Literacy Cloud |
Tak hanya semakin dekat dengan Literacy Cloud, namun aku juga bisa melihat upaya-upaya yang sedang dilakukan, seperti sedang menyiapkan media tanam dan menanam benih-benih membaca, supaya anak-anak kita menjadi generasi yang gemar membaca, membaca yang tak hanya membaca namun juga memaknai makna.
Jadi yang penting menciptakan suasana menyenangkan saat membaca dulu, ya. Jadi penasaran sama literacy cloud
BalasHapusAlhamdulillah aku tumbuh di tengah keluarga yg suka membaca. Buku, koran, majalah..santapan dari kecil. Tapi..utk generasi kedua kami agak sulit ternyata, buku kalah dg gadget! Nah, baru tahu nih ttg literacy cloud.. terim kasih infonya..
BalasHapusWah asyikmya dapet hadiah banyak.lumayan buat stok bacaan anak2 ya mbak. Alhamdhulilab akus ejak kecil suka baca dan nurun ke anak2. Ni yg kwcil tiap malam ada agenda baca buku itu jd semacam we time buat kami berdua
BalasHapusKegemaran membaca memang sebagian besar dipengaruhi oleh peran orangtua saat mengenalkan bacaan kepada anak. Kalau jaman dulu semuanya masih dalam bentuk cetak ya. Sekarang sih bisa cetak, bisa menggunakan gawai, apapun medianya, tujuannya adalah menanamkan semangat membaca sejak kecil.
BalasHapusMembiasakan membaca sejak anak masih kecil adalah kebiasaan yang baik.
BalasHapusAkan tetapi saat ini anak-anak lebih suka bermain HP. PR untuk para orang tua supaya bisa merubah kebiasaan main HP dengan membiasakan anak cinta membaca buku.
Waah apalagi ditengah gempuran gadget gini ya. Dan konten yang berdurasi pendek. Baca buku bisa menantang banget 😅 Alhamdulillah ada aktivitas fun sambil baca buku. Mantapp
BalasHapusWahhh hepi ya dapat merchandise dari Literacy Cloud. Lengkap deh ada tote bag dan buku, bukunya cekep semua. Jaman anakku masih balita, tiap malam kalo mau tidur minta dibacakan buku cerita, dulu belum ada fasilitas internet, jadi ya beli buku di tokbuk
BalasHapusAh kayaknya nggak cuma anak anak yanh tertarik aku pun orang dewasa juga pengen baca bukunya hehe
BalasHapusWah bagus banget ya kegiatannya. Aku perlu ajak. Anakku untuk menggunakan aplikasi ini nih
BalasHapusSeru banget ya kegiatannya, jadi ingat waktu lomba di Yogya pas lomba selesai aku dikasih sekardus buku cerita Room To Read dari panitia bekas pameran buku ya ampun harta karun!
BalasHapusAku juga sering terkenang bagaimana awal aku suka baca, dulu waktu SD sering dibawain eyangku yg jd guru majalah kuncung, dan majalah2 lainnya. Aku ingat, dulu berapapun byknya selalu kulahap habis
BalasHapusWah seru banget ya mbak literacy cloud ini ya mbak..mmg benar membaca buku adalah jendela dunia dan akan dikenang anak sepanjang masa. Mksh sharing nya mb
BalasHapusAlhamdulillah anak kicik doyan buku mbak, meskilun belum bisa baca tapi udah kebangun iklim suka interaksi dengan bukunya
BalasHapusMasyaa Allah, sekarang ngerasain banget nikmatnya baca buku, berasa healing
BalasHapusCakeeppp... aku masih berusaha menyemai nikmatnya membaca buku pada anak-anakku nih. Effort karena bapaknya yang gak suka baca, padahal tersedia banyak buku di rumah tapi contohnya gak ada, huhu
BalasHapusSaya sudah coba buku https://literacycloud.org/ ... wuaah menarik buku-bukunya. Rasanya pengen baca semuanya. Saya nyari bahasa Indonesia ... ada ya ternyata, terus bisa milih membaca atau dibacakan.
BalasHapusWah menarik banget, emang kalau gemar membaca memang harus ditanamkan sejak dini. Ini ngebantu bangettt
BalasHapusLitercy cloud ini menarik bgt
BalasHapusOrtu pasti terbantu utk mengajak anak2 makin hobi baca ya kan
Mb Sarah diriku tersentil sekali...susah nggak gabung sama.literacy cloud... Semoga juga bisa menumbuhkan kecintaan membaca sejak dini
BalasHapusAnak Saya juga dapat tugas dari sekolahnya, ternyata bacaannya dari literacy cloud. Emang bagus ceritanya, ada versi video juga
BalasHapusMenarik nih literacy cloud, aku belum eksplor padahal anak-anakku suka baca buku
BalasHapusAku pengguna literacy cloud juga certanya seru2..anakku kenal sama literacy cloud dan lets read
BalasHapusAku pernah ikutan seminar seperti ini, seneng bisa nambah ilmu buat share ke anak anak. Ortu juga wajib upgrade ilmu
BalasHapusYang paling utama itu menciptakan suasana membaca yang nyaman dan menyenangkan yaa. Seru banget kegiatannya merchandise dari literacy cloud juga lengkap tuh dapat tote bag plus buku.
BalasHapusSeru banget ya, apalagi main bookish play, bisa bangun minat baca anak
BalasHapusMbak, keren banget aplikasi ini, pastinya bikin si kecil happy dan mau membaca, bakal aku ajak anak-anakku untuk membaca cerita di sini.
BalasHapus