Yap suamiku dan ayah mertuaku sama-sama menyukai dunia bola. Terutama ayah mertuaku, sehingga setiap ada berita tentang bola mereka berdua akan berdiskusi asik, termasuk ketika berita yang dibacakan suamiku.
Awalnya aku pribadi hanya mendengarkan sekilas saja karena aku tidak begitu menyukai dunia bola. Awalnya kukira korban luka-luka akibat tawuran antar suporter bola. Namun aku salah, menjelang siang berita-berita mulai berseliweran di beranda media sosialku, mau tak mau aku membacanya.
Shock! ternyata jumlah jiwa yang meninggal mencapai ratusan jiwa lebih. Lebih shock lagi ketika ada anak-anak yang menjadi korban dalam tragedi ini. Tanggal 1 Oktober 2022, Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan korban 131 jiwa.
Hal ini menempatkan Negara Indonesia sebagai negara kedua yang menelan korban jiwa di dunia sepakbola. Dikutip dari Priceonomics, kasus terbesar ada di Peru pada 24 Mei 1964. Estadion Nacional pada saat itu menggelar babak kualifikasi kedua Olimpiade Tokyo antara Peru vs Argentina.
Rasa penasaranku kembali mencuat aku segera mencari informasi kronologis tragedi stadion Kanjuruhan, karena besarnya korban yang berguguran. Singkat cerita dari yang kubaca, berawal dari kekelahan Arema yang membuat kecewa suporternya, satu orang turun ke lapangan, lalu turun dua, tiga yang kemudian terjadi kericuhan di dalam lapangan. Kericuhan itu semakin menjadi-jadi, membuat pasukan keamanan “konon katanya” menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun, yang mana usai pertandingan masih banyak orang yang masih stay duduk di sana, sembari menanti antri keluar stadion.
Praktis, semakin ricuh dan berselimut kepanikan suasana mencekam. Dan pembaca maya bisa mencari tahu tentang tragedi ini. Akibat dari tragedi Stadion Kanjuruhan, negara Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA dengan pembekuan pertandingan sepak bola sampai 8 tahun mendatang. Hah kok bisa sampai 8 tahun? Ternyata usut kena usut hal ini dikarenakan Indonesia melanggar salah satu peraturan yang diberikan oleh FIFA tentang menggunakan gas air mata di dalam lapangan.
Berdasarkan FIFA Stadium Safety and Security Regulations pasal 19 huruf b tertulis bahwa petugas lapangan dan/atau polisi dilarang menggunakan bahkan membawa senjata api dan “gas pengendali massa” di stadion.
Apa itu gas air mata
Apa yang di benak pembaca maya ketika mendengar gas air mata? Sebuah gas yang mampu membuat air mata? Meski memiliki nama gas, namun sebenarnya senjata ini berbentuk cairan, yang dibuat berbentuk aerosol. Gas air mata ini memiliki panjang 10 cm dan sebesar telapak tangan orang dewasa dengan bentuk peluru dan ditembakkan menggunakan pistol pelontar.
Saat Gas ini ditembakkan maka partikel-[artikel solid akan tersebar ke udara yang kemudian berupa kepulan asap tebal berwarna putih. Gas ini apabila dihirup secara langsung, reaksinya akan mempengaruhi bagian tubuh seperti mata, hidung, mulut, paru-paru dan akan menimbulkan efek samping lainnya.
Gas air mata memiliki kandungan utama berupa CN (chloroacetophenone) atau CS (chlorobenzylidenemalononitrile). Gas air mata juga dapat dibuat menggunakan bahan Oleoresin Capsicum (OC) yang biasanya terdapat pada paprika merah dan hijau sebagai bahan utamanya.
Adapula senyawa lain yang digunakan yaitu bromoacetone, benzyl bromide, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl cyanide.
Dampaknya pada tubuh kita
Tubuh kita akan bereaksi pasca 30 detik terpapar. Gejala awal yang dirasa adalah mata akan berair dengan sensasi seperti terbakar, kesulitan bernapas, iritas kulit, sakit dibagian dada, mual, pusing, bahkan kebutaan sementara, yang menimbulkan kepanikan. Gas air mata ini memiliki efek yang lebih parah, bila terkena kepada orang yang memiliki asma, atau memiliki riwayat masalah pernapasan bawaan.
Profesor Alastair Hay, yang mempelajari dampak senjata kimia di Universitas Leeds, Inggris, berkata meski gas air mata dianggap sebagai opsi yang lebih aman, kematian terkadang terjadi karenanya.Untuk mata air mata akan menjadi berlebihan dan ada rasa terbakar di mata kemudian pandangan akan menjadi buram dan kemerahan atau bisa jadi bengkak.
![]() |
Efek gas air mata |
Jika hidung terkena gas ini ingus akan mengalir kemudian ada rasa terbakar dan mengalami pembengkakan. Mulut akan ada rasa sensasi terbakar di mulut iritasi kesulitan menelan. Kulit tentu saja ini akan menyebabkan sensasi terbakar dan ruam-ruam di kulit. Paru-paru dada akan merasa sesak batuk sensasi tercekik dan tentu saja sesak nafas.Sedangkan yang lainnya ada rasa pusing dan muntah.
Bagaimana cara mengurangi gejala yang timbul
Pasca terpapar gas air mata, dampaknya akan segera terasa oleh tubuh, lantas untuk mengurangi gejala-gejala yang sudah dirasakan yaitu: Menuangkan susu ke wajah, Gejala awal akan mulai memudar menghilang setelah 30 menit, cari udara segar, bernapas stabil. Jangan menggosok-gosok mata, karena malah memperburuk. Segera mandi dan cuci baju, sebaiknya dalam melepas pakaian usahakan tidak mengenai wajah, cara ekstrim segera gunting saja bajunya
Tips melindungi diri saat diserang gas air mata
Bisa jadi jika aku berada dlam kondisi tersebut, yang pertama kali terpikirkan adalah panik, dan segera berlindung. Jika pembaca maya terjebak dalam situasi tersebut, segera lindungi mata dengan kacamata pelindung, bagaimana jika tidak ada? bisa menggunakan kacamata renang, jika masih tak ada? usahakan tidak mengucek mata.
Kemudian untuk mencegah semakin parah efek gas air mata, dan resiko sesak napas maka perlu merendam kain atau kaos menggunakan cuka, kemudian bernapas melalui kain yang sudah diasamkan tersebut selama beberapa menit.
Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan keluarga kita, dan Allah meluaskan dan melapangkan kubur para korban, dan keluarga korban diberi kesabaran yang berlapis-lapis.
Turut berduka cita sedalam-dalamnya.
Ini sebaiknya dibaca oleh orang² yg demen lihat pertandingan d stadion....ataupun yg demen lihat konser....atau yg ada kans terjebak demo massa ya.
BalasHapusMakasiii
Tipsnya berguna sekali dan sangat mengurangi kepanikan jika suatu saat kejadian. Tapi moga2 enggak ada lagi, ya. Sereeeemmmmmm...
BalasHapusMasya Allah, banyak dapat ilmu keren tentang gas air mata dan bagaimana mengatasinya. Memang benar Mbak, kalau sudah panik kadang apa yang sudah dipelajari dan diketahui bisa ambyar seketika. Thanks for sharing ya Mbak. Sangat bermanfaat!
BalasHapuswah ternyata banya sekali ya efeknya dari gas air mata itu, jadi kita wajib banget lindungi supaya ga kena gas air mata
BalasHapusTrima kasih infonya tentang gas air mata, Mbak. Gas air mata efeknya nggak main-main, apalagi jika disertai kepanikan dan orang-orang berdesakan. Turut berdukacita untuk korban tragedi Kanjuruhan
BalasHapusduka kanjuruhan, duka kita semua. apapun penyebab tragedi ini, srmiga menjadikan oembelajaran bagi kita semuanya dan semiga ini tragedi terakgir yg tak boleh terulang lagi.
BalasHapusIkut prihatin dengan tragedi Kanjuruhan. Semoga hal serupa tidak terulang lagi.
BalasHapusInnalilahi, ternyata semengerikan itu, ya, efek gas air mata. Seharusnya memang nggak boleh digunakan dalam ruang tertutup. Artikelnya insyaallah bermanfaat banget, Mbak. Semoga teman-teman yang lain juga memahami dan nggak akan menggunakan gas air mata dengan sembarangan.
BalasHapusMirisnya penggunaanya udah dilarang untuk dinpertandingan sepak bola, tapi napa dah di Indonesia masih dipakai? 😔 turut berduka cita sama tragedi mengerikan ini..
BalasHapusJadi teredukasi sekali . Baru tahu bahwa gas air mata separah itu. Jadi catatan juga di setiap event yang mengundang massa banyak harus bisa mengedukasi sebelum memulai event. Agar mereka paham dan tidak panik.jika sesuatu terjadi.
BalasHapusSungguh kesedihan yang luar biasa mendengar kabar duka ini. Dan terlebih lagi, korbannya kebanyakan anak-anak (anak kecil dan dewasa). Rasanya semakin teriris hati ini sebagai orangtua.
BalasHapusSemoga keluarga korban diberi kesabaran dan ketabahan.
Ternuata effek gas air mata sangat berbahaya apalagi dalam ruang tertutup, bisa merusak mata dan pernapasan.
BalasHapusSemoga kejadian ini tidak terulang lagi.
Turut berduka dengan tragedi Kanjuruhan. Sedih ya Mbak kalau menyimak cerita dan kejadiannya. Efek gas air mata ternyata sedahsyat itu ya, sampai akhirnya membuat orang panik karena perih dan membuat sesak nafas. Semoga ALLAH selalu melindungi kita semua di mana pun berada.
BalasHapusTernyata gas airmata bisa mnyebabkan efek seberat itu🥺
BalasHapusKalau ada odol atau pasta gigi, bisa diusap di bagian bawah mata (jangan terlalu dekat mata agar tak masuk mata) untuk cegah perih gas air mata. Berduka atas insiden Kanjuruhan.
BalasHapusSedih banget dengan adanya tragedi Kanjuruhan ini
BalasHapusPenggunaan gas air mata itu emang g boleh sembarangan ya mbak
Karena emang bahaya banget
Turut berduka utk tragedi kanjuruhan. Artikelnya bgs mba jd lbh tahu ttg gas air mata
BalasHapusSemoga tidak pernah akan terulang lagi tragedi seperti di Kanjuruhan. Terimakasih infonya
BalasHapusGak kebayang mereka yang tengah bingung pengen keluar namun tidak bisa, terjebak dalam semburan gas air mata. Orang tua terpisah dari anaknya, suami mencari istrinya, hikss...
BalasHapusBaru tau kalau gas air mata se serem itu efeknya untuk tubuh kita. Semoga jangan sampe kena. Kasian bener korban Kanjuruhan yang kena, RIP.
BalasHapusTurut prihatin dengan musibah Kanjuruhan.
BalasHapusBaru tahu ternyata efek gas air mata itu parah ya, nggak cuma ke mata tapi juga ke organ lain. Pantes kalau kemarin itu jadi kaos
Aku pun waktu pertama x denger sampe memastikan lagi sama suami apa aku salah denger sampe ratusan yg meninggal ternyata bener ya Allah nyesek bgt membayangkan anak2 kehabisan oksigen. Semoga bisa siusut runtaa tragwdi ini ya
BalasHapusParah banget emang berita awal dan fakta yang sebenarnya jauh berbeda. Apalagi nembakin gas air mata ke tribun yang banyak anak kecil juga di situ.
BalasHapusMenakutkan ya ternyata gas air mata itu nggak sekadar bikin nangis seperti namanya, ternyata sakit banget kalau kena mata lihat korban selamat Kanjuruhan matanya merah kayak berdarah sedih banget
BalasHapusmiris mendengar cerita tragedi Kanjuruhan, banyak korban yang berjatuhan, smeoga itu tragedi terkahir dan tidak ada tragedi berikutnya lagi, menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk dunia sepakbola dan untuk masyarakat indonesia
BalasHapusHarusnya gas air mata tidak dilepas di stadion. Aturan FIFA begitu. kenaoa masuh ada ada aja ya
BalasHapusNgeri banget memang kejadian itu. Tragedi yang melukai kita semua. Omong2 soal gas air mata, ternyata efeknya begitu besar ya. Fatal, dan liat juga seliweran di Twitter beberapa orang yang terluka parah matanya karena gas air mata
BalasHapusSedih banget dengan peristiwa ini, baca2 juga akibatnya buat para korban yang selamat, jadi pada trauma keramaian dan gas air mata juga bikin kulit mereka gatal2 kemerahan
BalasHapushancur banget hati aku pas denger berita ini :(
BalasHapus