saraahmegha.com

Menyelami diri, mencari diri, menanyai diri mengenai personal branding

2 komentar
Semakin bertambahnya tahun, teknologi yang masuk menjadi semakin canggih. Bahkan dewasa ini pintu rezeki bisa terbuka dari sebuah media sosial jika ditekuni. Jika menengok industri kreatif masa sekarang pastilah orang-orang akan berbondong-bondong lebih memilih masuk ke jurusan desain kreatif.

Kemarin, baru saja kemarin kau menemukan sebuah postingan dari seorang ilustrator, ia tinggal di pedesaan yang biaya hidupnya terbilang rendan (kata sipembuat konten) tidak seperti hidup di perkotaan, dan gajinya mencapai dua dijit dengan klien luar negeri, wow saat kulihat media sosialnya kental sekali personal brandingnya bahwa ia seorang desainer web dan ilustrator. Rasanya wow.

Media sosial saat ini tak hanya sebagai tempat berkeluh kesah atau sebagai album foto saja, simak saja instagram yang sekarang menjadi salah satu platform konten kreatif, yang membuka jalan rezeki dan biidznillah akupun mendapat klien dari jalan media sosial.

Pada tahun 2018 kalau tak salah, aku menemukan salah satu buku yang menarik untukku, buku itu bercerita tentang media sosialmu adalah branding personal terbaikmu. Yap media sosial instagram bisa menjdi karti nama seseorang, apakah ia seorang konten kreator, penulis, ilustrator atau seorang dengan kegemaran tertentu.

Apasih personal branding itu?

Bagi seorang konten cretor atau para pekerja di ranah industri kreatif pasti sudah sering mendengar tentang personal branding. Tapi apasih artinya personal branding itu?
Dalam buku Strategi Branding, menurut Frischmann (2014) manusia memiliki brand yang melekat pada diri masing-masing. Nah, personal branding merupakan aktivitas untuk membangun sisi profesional seseorang di hadapan orang lain, organisasi, dan perusahaan
Sehingga bisa dikatakan bahwa personal branding mampu membuat orang lain mengingat tentang dirimu dengan mudah. Ketika seseorang ingin membangun personal branding, ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab terlebih dahulu, yaitu:
  1. Siapa kamu?
  2. Apa yang sudah kamu lakukan?
  3. Apa tujuan yang ingin kamu capai?
Menurut Forbes, personal branding merupakan sebuah persepsi seseorang yang dibentuk olehmu terhadap dirimu dan yang bisa kamu tawarkan secara profesional saat ini dan di masa mendatang.
Di sisi lain, personal branding juga dapat dibangun dengan sengaja, dalam arti kamu membentuk perspektif orang lain terhadap dirimu. Menurut Gill Corkindale, seorang coach manajemen dan kepemimpinan global, terdapat empat hal penting dalam personal branding, yaitu:
  1. menarik untuk orang-orang di sekitarmu,
  2. otentik (asli, tidak menduplikasi orang lain),
  3. konsisten,
  4. dikenal banyak orang.

Bagaimana denganku

Aku pribadi setelah membaca buku media sosialmu adalah personal brandingmu, langsung menanyakan kepada suamiku, "Apa yang terlintas saat membayangkanku lertama kali?"

Suamiku dengan pedenya bilang, "pink" hahaha. Ya gak salah juga sih, hampir seluru media sosialku memang pink, warna favoritku juga pink hahabaha.

Oke lanjut, oke aku rasa sebuah warna juga bisa menjdi personal branding seseorang. Ada salah satu temanku yang menjulukiku "Ranger pink" oke baiklah dengan begitu semakin kukuatkan pink ini untuk menjadi personal brandingku.

Di awal-al aku masih belum tahu, branding apa yang sebaiknya kuangkat awalnya handmade enthusiast, namun seiring berjalannya waktu malah lebih menyukai dunia desain, mungkin lebih tepatnya karena pekerjaanku di ranah sana, sehingga waktu untuk membuat sesuatu menjadi berkurang. Lantas, aku memilih branding apa untuk diriku sendiri?

Menyelami diri sendiri

Proses personal branding untukku sendiri melalui banyak perenungan. Bahkan sampai saat ini aku masih belum menemukan branding untukku selain ranger pink, ada banyak hal yang kusukuai. Aku suka menulis, aku suka menggambar, aku suka bercerita, aku suka aku suka dan aku suka lainnya, banyak pokoknya.

Namun tetap saja masing-masing diri kita sebenarnya sudah memiliki brandingnya sendiri-sendiri. Namun aku baru memikirkannya di akhir-akhir ini. Kira-kira apa yang pertama kali terlintas di benak pembaca maya saat mendengar namaku.

Untuk personal branding sendiri aku sudah berkutat cukup lama, bahkan aku sampai menggunakan analisi SWOT hahaha, apa kelebihan dan kelemahanku, dan bagian apa yang aku tonjolkan supaya saat orang-orang melihat kartu namaku melalui media sosial langsung terbesit oh ini mega. 

Hal-hal yang dilakukan saat menyelami diri untuk menemukan branding diri:
1. Potensi, masing-masing dari kita dibekali oleh Allah potensi diri, gali potensi apa saja dalam diri ini. Untukku pribadi yang memiliki banyak kesukaan awalnya memang sedikit kesusahan. Namun, akhirnya aku menemukan potensiku yangitu kang desain, kang nulis dan kang baca buku biidznillah.
2. Selaraskan dengan pekerjaan kita. Karena aku berniat menjadi seorang penulis buku anak, maka media sosialnku sengaja kubranding dengan konten buku anak atau ilustrasi gambar buku anak-anak
3. Tanya ke orang-orang sekitar, saat pertama kali mendengar nama mega, apa yang pertama terbesit, lalu pertimbangkan
Setelah tiga hal tersebut kulakukan, aku semakin mantab untuk konsisten personal branding sebagai Desainer, Penulis Buku Anak, Blogger dan Ilustrator. 
Meski sepertinya bisa jadi di beberapa bulan ke depan aku akan berganti branding, bisa jadi. Tapi sepertinya memang perlu dibuat millestone utama, karena branding ini selaras dengan pekerjaan kita.


Related Posts

2 komentar

  1. Mbaaaak, q juga suka pink loooh, plus dulu pas kecil suka ranger pink jugaaaa ig, hahaha

    BalasHapus

Posting Komentar